Selayang Pandang Kabupaten Lamongan




I.  GEOGRAFIS

1.1 Wilayah Kabupaten Lamongan
Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak anatara 6º 51’ 54’’ sampai dengan 7º23’6’’ lintang
selatan dan antara 112º 4’41’’ sampai dengan 112º 33’12’’ bujur timur.

1.2 Batas Wilayah
Sebelah Utara   : Laut Jawa
Sebelah Timur   : Kabupaten Gresik
Peta Kab. Lamongan
Sebelah Selatan :Kabupaten Jombang dan      Mojokerto
Sebelah Barat   : Kabupaten Bojonegoro dan Tuban



1.3 Luas Wilayah
Luas Wilayah Kabupaten Lamongan 1.812,80 km2 atau setara dengan 181. 280 ha., terdiri dari :
daratan rendah berawa dengan ketinggian 0 – 25 m seluas 50,17 % dari luas Kabupaten Lamongan, daratan
ketinggian 25 – 100 m seluas 45,68 % dan sisanya 4,15 % merupakan daratan dengan ketinggian di atas
100 m.
Secara garis besar Wilayah Kabupaten Lamongan dibedakan menjadi tiga karakteristik :
 
1. Bagian Tengah-Selatan, merupakan daratan rendah yang relatif subur, membentang dari Kecamatan
     Kedungpring, Babat, Sugio, Sukodadi, Pucuk, Lamonagn, Deket, Tikung, Sarirejo dan Kembangbahu.
2. Bagian Selatan dan Utara, merupakan daerah pegunungan kapur berbatuan, tingkat kesuburan tanahnya
kategori sedang, mulai dari Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo,
Brondong, Paciran dan Solo kuro.
3. Bagian Tengah-Utara, merupakan daratan bonorowo, mulai dari Kecamatan sekaran, Maduran, Laren,
Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinamgun dan Glagah.
 


1.4 Iklim
Ditinjau dari keadaan iklim, Wilayah Kabupaten Lamongan tergolong beriklim tropis.
Musim penghujan terjadi antara bulan Nopember sampai dengan April, sedangkan musin kemarau
terjadi antara bulan Mei sampai dengan Oktober. Temperatur suhu udara rata-rata 20 - 32º C.
Jika dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,5% lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0-2% yang tersebar di kecamatan Lamongan, Deket, Turi,Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng,Glagah, Karangbinagun,Mantup, Sugio, Kedongpring, Sebagian Bluluk, Modo, dan Sambeng, sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1% (0,16%) yang mempunyai tingkat kemiringan Lahan 40 %.

1.5 Pemerintahan
Wilayah Kabupaten Lamongan terbagi menjadi 27 kecamatan, jumlahdesa/kelurahan sebayak 474 desa/kelurahan (462 desa dan 12 kelurahan). Sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Glagah. Jumlah dusun sebanyak 1.431dusun dan Rukun Tetangga (RT) sebanyak 7.085 RT. Secara keseluruhan Jumlah Pegawa Negeri Sipil (PNS) di instansi otonomsebanyak 10.028 orang. Dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian besar tamatan D4/S1 yaitu sebanyak 4.448 orang (44,36 %), kemudian tamatan SLTA sebanyak 2.349 orang (23,42 %), tamatan D1/D2/D3 sebanyak 2204 orang (21,98 %), tamatan SLTP sebanyak
319orang (3,18 %), tamatan SD sebanyak 260 orang (2,59 %), dan tamatan S2 ke atas sebanyak 448 orang (4,47 %).Dilihat dari kepangkatan/golongannya, PNS di Kabupaten Lamongan sebagian besarmenduduki golongan III yaitu sebanyak 5,322 orang (53,07 %), golongan IV sebanyak 3062 orang (30,53 %), golongan II sebanyak 1.529 orang (15,25 %) dan golongan Isebanyak 115 orang (1,15 %).
(Sumber: lamongan dalam angka)


1.6 Kependudukan

Menurut data Survey Sensus Ekonomi Nasional (susenas) Propinsi Jawa Timur Tahun 2008 jumlah penduduk Kabupaten Lamongan tahun 2008 sebanyak 1.261,972 jiwa, terdiri dari 646.830 jiwa (51,26%) perempuan dan 615.142 jiwa (48,74%) laki-laki.

Berdasarkan kondisi sumber daya alam yang ada, potensi unggulan daerah Kabupaten Lamongan di sektor pertanian khususnya nampak pada sub sektor tanaman pangan dan subsektor perikanan.
Sedangkan untuk sub sektor perikanan, Kabupaten Lamongan mampu memberikan kontribusi sebesar 15,25% dari total produksi ikan di Jawa Timur atau merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, yaitu sekitar 65.874,984 ton senilai kurang lebih Rp.446 milyard. Kontribusi terbesar produksi ikan di Kabupaten Lamongan disumbangakan oleh produksi ikan air tawar (sawah tambak) dan produksi perikanan laut.
Sedangkan untuk sektor jasa, khususnya sub sektor hiburan dan rekreasi menunjukkan suatu perkembangan yang nyata/ significant untuk memberikan kontribusi yang semakin meningkat terhadap perokonomian daerah Kabupaten Lamongan. Pembangunan Wisata Bahari Lamongan (WBL) nampak nyata memberikan pengaruh langsung terhadap besarnya kontribusi sub sektor ini terhadap PDRB.   

1 komentar: